Welcome..

The happiest people do not always have the best stuff. They just make the best of everything that comes along the way

Sabtu, 25 Desember 2010

Kegombalan Ikhwan

Kalau lihat judul di atas, emangnya ada ya ikhwan yang suka gombal ?.. Dikiranya cuma cowok2 biasa doank yang suka gombal, eehh taunya ada ya aktivis dakwah yang biasa disebut ikhwan tuh ngegombal ? Allooww.. jawab donks ! ada gak ? . Laaah ya ada, nie buktinya….
      Hal yang sangat menarik salah satunya adalah menyimak romantika di dunia aktivis dakwah. Di antara sebegitu banyak yang memiliki komitmen perjuangan, ada juga beberapa yang suatu saat kadang tergelincir, terpeleset, khilaf pada jebakan interaksi ikhwan-akhwat non mahram karena memiliki amanah yang sama, sesama pengurus  lembaga, berada dalam satu bidang, berada dalam satu departemen, bisa juga dalam satu kepanitiaan, membuat interaksi kerja menjadi lebih intens.
       Intensitas hubungan kerja itu suatu saat dapat menumbuhkan benih-benih simpati atau bahkan cinta di antara ikhwan dan akhwat. Hal tersebut adalah wajar, kan cinta itu fitrah. Iya tho??  Tapi meski fitrah, tetap aja ada resikonya, terutama pada keikhlasan beramal, terutama ketika ada si “dia” sehingga bila ada bibit riya dan ujub bisa menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak dapat mencegah adanya perasaan seperti itu, ya harus berusaha menjaga keikhlasan, dan tetap simpati (simpan dalam hati).
       Seiring dengan berjalannya waktu, aktivis tersbut ingin mengekspresikan atau menyampaikan perasaannya yang sedang membuncah karena cinta. Harusnya, hal seperti ini mustinya disimpan rapat-rapat dalam lubuk hatinya, jangan sampai si “dia” memergoki adanya perasaan itu. Atau kalau memang gentle, gunakanlah cara yang syar’i. Namun kala nafsu menguasai diri, pertahanan itu bisa jebol sedang keimanan dalam kondisi menurun. Maka lahirlah sebentuk perhatian pada si “dia”, baik berupa nasehat, tausiyah, pujian, menanyakan sesuatu (baik tanya beneran atau pun pura-pura bertanya hayoo…) atau sekadar menanyakan kabar. Entah itu lewat SMS, telpon, saat chatting, via e-mail … bisa juga dalam rapat koordinasi.
       Dari pengamatan, yang paling banyak terjadi adalah adanya gombalisme via SMS, kita sebut saja sebagai SMS gombal. Ini contoh sms dari ikhwan ….
“Aslm. Apa kbr? Ukhti, ana sungguh kagum dgn semangat anti. Amanah anti di mana-mana namun semuanya bisa tetap tawazun. Anti benar-benar mujahidah tangguh. Tetep semangat ya Ukhti!” (weeeww, gak penting)
“Salut sama Ukhti! Anti sungguh militan. Hujan deras seperti itu tetep datang syuro dgn jalan kaki. Jaga kesehatan ya. Ana nggak rela klo Anti sampai jatuh sakit…” (widdiiihh..)
“Aslmkm...Wah .. Anti makin terlihat anggun dengan jilbab hijau tadi…”(baru tau looh?)
 “Assalaamu ‘alaikum. Apa kbr? Lama nggak kontak ya. Ane kangen ma suara Anti…” (wooyy.. pliss deehh)
Ini ada yang lebih parah.. 
“ Ane janji akan menikahi Anti setelah lulus nanti ….” (aaloooww.., hari gini janji? Bukti doonkss !!!)
Akhwat : “Aslm. Apa kabar? Akhi, sedang ngapain nih? Sudah makan belum? Jangan sampai lupa makan ya..” (huhuhu... )
Ikhwan: “Www. Alhamdulillaah, menjadi jauh lebih baik setelah Anti SMS ^_^. Ane sedang memikirkan seorang bidadari dunia yang begitu anggun mempesona. Hmm… ane belum makan, tapi dah gak terasa lapar klo ingat sama Anti…” (gdubraaakkkss....) 
      Oh .. NOOOOOOOOOOOO!! Aneh-aneh aja isi SMS-nya. Mungkin lebih banyak lagi SMS-SMS aneh lainnya yang belum terdeteksi. Hmm.. bagaimana reaksi si penerima? Ya bervariasi, ada yang cuek saja, ada yang merasa risih, ada yang membalas biasa, ada yang bertanya-tanya bin penasaran, ada juga yang suka dan berbunga-bunga, atau ada juga yang hanya senyum-senyum sambil mikir (mikir apa coba? Aauuu aaahh..) ada yang kemudian menaruh harapan. Kita simak penggalan berikut…
       Pada dini hari sekitar pukul dua pagi, suara berisik nada SMS membangunkan seorang akhwat dari perjalanan tidurnya. SMS dari siapa nih malam-malam gini, pikirnya. Serta merta dia buka SMS-nya, hah… dari seorang ikhwan, bunyinya:
      ”Wahai Ukhty, segera terjagalah dari mimpi indahmu, bangunlah dari peraduanmu, basuhlah wajah dan anggota tubuhmu agar bersinar di hari kemudian, bersujud dan bersimpuhlah kepada Allah, agungkanlah Asma-Nya. Niscaya Allah akan meridhoi langkah kita dan mengabulkan cita dan harapan kita.”
      Sang akhwat tertegun, ngapain malam-malam begini si ikhwan itu ngirim SMS, kurang kerjaan aja. Dasar, sok perhatian! Namun tanpa sadar jari-jari lentik akhwat itu mengetik balasan:
“Jazakallah khairan, Akh. Ana tau antm berniat tuk membangunkan ana. Jangan kapok tuk sering ngingetin ane ya…”
Nah lo!!
Kayanya tuh sms bagus yha? Tausiyah gtu loo.., membangunkan untuk sholat tahajud pula… tapi efek sampingnya bisa menimbulkan penyakit-penyakit hati. Bikin merajalelanya nih ”virus”. Waa.. kalau virus yang satu ini menyebar, bisa repot. Sulit nyari vaksin atau anti virusnya.
      Makanya… ingat, penyebab awal perlu dicegah, yakni adanya interaksi yg gak penting. So, klo mau berinteraksi seperlunya aja..  Kan bahaya tuh, maka sedikit banyak korban bisa berjatuhan. Baik ‘lecet-lecet’ ringan maupun ‘luka’ berat. Bahkan nanti gak hanya berdampak pada hati, tapi juga fisik. Lha bayangin aja … kalau jadi gak enak makan, gak nyaman tidur karena tiap mau makan .. ingat dia, mau tidur … ingat dia, mau ngapain aja ingat dia, apa gak lama-kalamaan bisa kurus tuh? Trus …siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan kaum wanita/akhwat. Mestinya paham dong gimana fitrah perasaan mereka. Mereka seneng dan suka bila diberi perhatian … bisa berbunga-bunga hatinya. Dan tipe cinta mereka (kebanyakan) adalah jatuh cinta sekali yang dibawa sampai mati (apa iya yaaa??) Trus mereka juga mudah berharap. Nah tuh … coba pikir kalau sampai mereka jatuh cinta, kemudian sampai berharap. Jika kemudian cinta dan harap itu tidak kesampaian, apa nggak sakiiiit banget nanti? Apa tega, mendholimi mereka seperti itu?
      So, khususnya bagi para ikhwan, jaga diri, jaga hati, jaga gengsi. Jangan asal kirim SMS, lebih-lebih SMS gombal bin murahan. Juga .. jangan asal balas SMS, apalagi dengan SMS gombal...gak pentingz tau.. kaya gk da kerjaan laen aja. Oo yha ini ada puisi juga, coba deh diresapi...   ^_^
Karena Aku Mencintaimu
Wahai Ukhty…
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu
Karena cintaku padamu,
Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah
Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.
Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….
Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.

Khususson bagi para ikhwan, jangan jualan gombal, jangan obral janji.  Itu semua hanya bikin sakit ati. Gak usah deh sok perhatian, terlebih lagi bilang suka atau cinta. Bisa fatal tuh akibatnya! Mau jadi orang dzolim??  Tegaskan semenjak sekarang, hal seperti itu tabu kalau belum nikah. Kalau dah nikah sih … puas-puasin aja bilang cinta seratus kali sehari ama istrinya. Mau sampe jungkir balik juga gak pa-pa deh, terserah! ^_^
Bagi para akhwat, hati-hati binti waspada Ukh … jangan mudah digombali. Jangan percaya dengan kata-kata suka, cinta atau janji-janji. Jangan mudah menambatkan hati, jangan mudah berharap. Stay cool, calm, confident. Perisai izzahmu harus tetap kokoh. Antunna tidak suka terombang-ambing kan? Antunna lebih suka pada kepastian kan? Makanya jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal yang konkrit, sebelum ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan mengkhitbah Antunna dengan datang ke orang tua Antunna. Itu … baru deh, oke. Waspadalah …waspadalah …

Nb. Ini juga copy dari catatan seorang teman. Lagi2 dengan revisi, Afwan  jika ada yang tersinggung... ini hanya mengingatkan, barangkali ada yang khilaf atau tidak sengaja melakukan hal tersebut...

1 komentar: