Welcome..

The happiest people do not always have the best stuff. They just make the best of everything that comes along the way

Senin, 20 Desember 2010

Menikah Dengan Bidadari

Suatu tema yang tak pernah bosan untuk dibahas adalah tentang CINTA yang nantinya akan berujung pada suatu moment sakral yaitu pernikahan. Semua kalangan begitu mudahnya membahas tema ini baik itu orang tua, ABG dan khususnya para remaja. Tak peduli tempatnya dimana pun berada, sekolah, kampus, mesjid dan bahkan di kantor pun (mungkin), wabil khusus di dunia maya khususson FB. Pemilik akun akan saling mengomentari status teman yang lainnya dan sang pemilik status akan bangga bila statusnya tersebut mendapat koment yang bejibun.. 
Pada zaman dahulu, ada suatu kisah tentang perjalanan cinta seorang sahabat yang mulia, Saad as Sulamy RA, Mengingatkan kepada kita bahwa ketaatan kepada Allah adalah segala-galanya. Penggalan kisah hidup beliau ini semoga bisa mengispirasi dan ‘menyadarkan’ kita tentang makna sebuah cinta.
***
Suatu pagi sahabat mulia, Saad as Sulamy RA, menemui Rasulullah Saw, di Masjid Nabawi. Setibanya di sana beliau pun mengerjakan sholat kemudian mengikuti majelis Rasulullah Saw. Setelah Majelis selesai, beliu mendatangi Rasulullah Saw. Untuk menyampaikan keluhan, “Wahai Rasulullah Saw.  aku telah berulang kali melamar kepada orang-orang yang tadi hadir disini dan juga kepada yang tidak hadir disini, namun mereka menolakku disebabkan kulit hitam dan buruk rupaku...”
 Mendengar itu, Lalu nabi Saw. pun berucap, “Pergilah engkau ke rumah Amr bin Wahb. Ketuklah pintunya dan ucapkanlah salam. Bila engkau telah masuk, katakanlah bahwa Rasulullah  menikahkan engkau dengan putri mereka!”
Sa’ad pun melaksanakan perintah Rasulullah Saw. Beliau menuju rumah itu. Dan setelah dipersilahkan masuk, beliau pun menyampaikan titah nabi Saw, “Sesungguhnya aku diutus oleh Rasullullah Saw. dan beliau berpesan kepada kalian bahwa beliau menikahkanku dgn putri kalian.”
Awalnya sahabat Amir bin Wahb menolak lamaran tersebut mengingat ia adalah orang terpandang serta Putrinya adalah wanita shalihah lagi cantik jelita. Kurang pas kiranya jika Saad menjadi suami putrinya. Mendapat penolakan, sahabat Saad pun pergi menemui Rasulullah Saw. untuk mengadukan hal ini.
Sang putri yang mendengar pembicaraan tadi segera mengingatkan sang Ayah, “Wahai ayah cepat laksanakan apa yang diperintahkan kepadamu sebelum Allah menurunkan wahyu tentangmu. bukankah Allah telah mengatakan:
“Dan tidak patut bagi laki-laki  beriman dan juga bagi wanita-wanita beriman apabila Allah dan rasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah Dan rasulNya, maka sesungguhnya dia telah sesat, Sesesat-sesatnya.” (TQS Al-ahzab:36)
Sahabat Amr pun sadar bahwa putrinya lebih cerdas daripada dirinya. Maka segeralah ia menemui Rasulullah Saw. untuk meminta maaf dan melaksanakan perintahnya. Maka terjadilah akad pernikahan tersebut dihadapan Rasulullah Saw.
Dengan kegembiraan yang meluap-luap, Saad segera pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan dan hadiah untuk istrinya. Namun, ketika akan memasuki pasar, tiba-tiba beliau mendengar panggilan, “Wahai tentara-tentara Allah, Berangkatlah dan bergembiralah dengan janji Surga!”
Itu adalah panggilan untuk berjihad. Tanpa berpikir panjang, Saad masuk ke dalam pasar. Bukannya membeli perlengkapan dan hadiah untuk sang istri, akan tetapi yang beliau beli adalah Kuda dan Senjata. Selanjutnya beliau segera menyusul para Mujahidin lainya ke medan perang. Di sana beliau berjibaku dan berhasil membunuh beberapa musuh sebelum akhirnya beliau terbunuh. Rasulullah Saw. mendatangi jasadnya, kemudian meletakkannya disisi beliau. Lalu Nabi Saw. mengirim senjata dan kudanya kepada sang istri yang menantinya di rumah.
“Katakan kepada mereka, bahwa Allah telah menikahkannya dengan wanita yang lebih baik dari gadis kalian, dan ini (senjata dan kudanya) adalah harta warisanya...”, sabda Nabi Saw, kemudian beliau membaca firman Allah;
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam tempat yang aman, yaitu di dalam taman-taman dan mata air-mata air; mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, duduk berhadap-hadapan. Dan kami nikahkan mereka dengan Bidadari...” (TQS Ad-Dukhan: 51)
Tepat untuk kita renungkan pesan dari sahabat mulia Abu Darda RA,; “Barangsiapa yang taat kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kharisma-nya kepada orang lain meski ia ada ada dibalik 7 pintu. Sebaliknya, barangsiapa yang Durhaka kepada Allah, maka Allah pun akan menunjukkan keburukan-nya kepada orang lain meski ia ada ada dibalik 7 pintu.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar