Welcome..

The happiest people do not always have the best stuff. They just make the best of everything that comes along the way

Rabu, 17 November 2010

Tegar, Karena Niat Baik

Seorang murid bertanya tentang cinta. Sang guru menjawab, "Masuklah ke dalam hutan, pilih dan ambilah satu ranting yang menurutmu paling baik, tetapi engkau harus terus berjalan dan jangan kembali ke belakang. Pada saat kau sudah menentukan pilihan, ke luarlah dari hutan dengan membawa ranting tersebut."


Maka, masuklah sang murid ke dalam hutan. Tak lama kemudian ia keluar tanpa membawa sebatang ranting pun. Murid itu bercerita, ”Sebenarnya aku sudah menemukan ranting yang bagus, tetapi aku berfikir barangkali di depan sana ada ranting yang lebih baik. Namun setelah saya berjalan, ternyata ranting yang saya tinggalkan itulah yang terbaik. Maka saya ke luar tanpa membawa apa-apa.”


Sang guru berkata, “Itulah cinta.”

Kemudian murid itu bertanya mengenai pernikahan. Guru menjawab, “Sama seperti ranting tadi, namun engkau harus membawa satu pohon yang kau pikir paling baik, lalu bawalah ke luar dari hutan.”

Masuklah sang murid ke dalam hutan dan ke luar lagi dengan membawa pohon yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu bagus. “Saya bertemu pohon yang indah daunnya, besar batangnya, dan harum buahnya, tetapi saya tak dapat memotongnya. Saya pun tak mampu membawanya ke luar dari hutan, hingga saya meninggalkannya. Kemudian saya menemui pohon yang tidak terlalu buruk, tidak terlalu tinggi, dan saya pikir mampu membawanya. Saya beranggapan mungkin saya tidak akan menemui pohon seperti ini di depan sana. Akhirnya saya pilih pohon ini karena yakin mampu merawatnya.

Guru itu berkata, “Itulah pernikahan.”


Disadur dari Majalah MQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar